Skip to main content

Turunkan Harga Daging, Bulog Pasarkan Daging Beku

Bengkulu
Staf Ahli Menteri Perdagangan, Lasminingsih saat melakukan sidak di salah satu supermarket di Kota Bengkulu.


Bengkulu - Menyikapi masih tingginya harga daging sapi segar, Staf Ahli Menteri Perdagangan, Lasminingsih minta Bulog terus tingkatkan penjualan daging beku di pasaran guna menurunkan tingginya harga daging. Hal tersebut dikatakan Lasminingsih kepada wartawan di Gudang Divere Perum Bulog Bengkulu, Kamis (19/4).

Dikatakan Lasminingsih, selama ini pemerintah selalu berupaya untuk menurunkan harga daging sapi segar. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kemendag yakni memberi masyarakat kesempatan untuk mendapatkan daging dengan harga murah, yaitu daging beku yang dijual oleh Perum Bulog.

Dengan adanya daging beku yang di distribusikan oleh Perum BULOG, masyarakat memiliki pilihan untuk membeli daging segar yang hingga kini masih berkisar di harga Rp 120.000 per kilogram, sedangkan harga daging beku hanya Rp 80.000 per kilogram.

"Upaya kita dari pemerintah adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk mendapatkan daging dengan harga Rp 80.000 per kilo dari Bulog yang ditugaskan menjual kepada masyarakat. Kalau harga daging masih Rp 120.000/kg yang fresh, kita biarkan masyarakat memilih mau harga Rp 80 ribu/kg, atau mau harga Rp 120 ribu per kilogram," katanya.

Ditegaskan Lasminingsih, pemerintah tidak akan menindak pedagang secara langsung, dan tidak akan melarang pedagang untuk menjual daging segar seharga Rp 120.000/kg. Sebelum adanya persoalan harga daging, persediaan daging beku Bulog tidak banyak seperti saat ini. Bahkan pada Kamis ini, Bulog baru saja mendatangkan 10 ton daging beku untuk 10 hari kedepan.

Banyaknya keluhan pedagang yang menilai daging beku Bulog yang dijual kepada pengusaha atau pemilik restoran, dinilai pedagang merugikan pedagang yang menjual daging segar. Terkait distribusi daging beku yang dilakukan oleh Bulog itu.

Menurut Lasminingsih, bahwa Bulog bebas menjual daging beku kepada siapapun untuk menekan para pedagang daging yang menjual daging Rp 120.000. Untuk itu menghimbau kepada pedagang yang keberatan dengan adanya daging beku, untuk bergabung menjual daging beku yang didistribusikan oleh Bulog.

“Pemerintah tidak main-main masalah daging, kenapa kita memberikan kebanyakan daging, masalahnya bukan karena mau mematikan mereka, mereka harus juga menyesuaikan harganya, tapikan mereka tetap bertahan menjual daging Rp 120 ribu/kg.

Tahun lalu tidak sebanyak sekarang daging bekunya, kini ditambah. Ditambahkan Lasminisngshi, kemarin baru masuk 400 ton daging beku yang disebar kemana-mana. “Nah ini yang jadi penelitian adalah seluruh Indonesia.

Kalau memang orang Bengkulu lebih suka daging segar ya silahkan, jangan sampai tidak ada daging dengan harga yang terjangkau, itu saja. Tidak dibatasi, malah Bulog harus banyak menjual daging beku ini ke masyarakat," demikian Lismanisngsih. (Tv)

Dibaca 25 kali

Facebook comments