Bengkulu - Provinsi Bengkulu sebelumnya dinobatkan sebagai daerah dengan pengendalian inflasi terbaik se-Sumatera pada tahun 2018 kemarin. Disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, bahwa ini merupakan prestasi bagi provinsi Bengkulu. Sehingga untuk mempertahankan hal tersebut perlu Sinergi dari semua elemen.
"Ini adalah buah kerja keras Sinergi semua elemen, mulai dari pemerintah, instansi vertikal termasuk juga pemberitaan positif yang dilakukan oleh teman-teman media," sampainya saat prees release, Rabu (31/7).
Dikatakannya, Pemerintah sendiri terus mendorong mulai dari sektor kelancaran transportasi sampai kepada pengembangan infrastruktur. Dimana hal ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap angka inflasi daerah yang selama ini berusaha untuk ditekan oleh Pemerintah.
"KEK yang saat ini kita bangun termasuk juga tol itu pasti akan sangat mempengaruhi perkembangan perekonomian daerah. Termasuk juga nanti kita juga akan targetkan untuk kelancaran arus transportasi di 3 poros jalan nasionak yang menghubungkan provinsi kita dengan tetangga," ungkapnya.
Lebih jauh ia juga mengimbau kepada seluruh OPD terkait, terutama yang berhubungan dengan sektor perdagangan, pelayanan publik, industri, pariwisata dan infrastruktur daerah untuk terus dapat terus menimbulkan inovasi baru. Dimana inovasi inilah yang juga turut menentukan pertumbuhan perekonomian yang berdampak pada angka inflasi di Bengkulu.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Joni Marsius menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung pemerintah Provinsi Bengkulu dalam pengendalian inflasi di Bengkulu.
"Intinya kita siap untuk mendukung Provinsi Bengkulu untuk mempertahankan prestasi ini. Karena tentunya pertumbuhan ekonomi makro akan cukup besar pengaruhnya terhadap nilai inflasi itu sendiri," katanya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bengkulu Diah Anugrah Kuswardani menyampaikan, bahwa memang selama ini nilai inflasi di Bengkulu cukup stabil dan bahkan tergolong rendah. Walaupun memang ada dalam beberapa bulan ada pelonjakan nilai inflasi karena adanya pelonjakan dadakan.
"Nilai inflasi ini selalu kita hitung dengan tiket pesawat dan tanpa tiket pesawat. Karena tidak kita pungkiri bahwa tiket pesawat masih menjadi penyumbang inflasi terbesar. Kemudian kemarin cabai juga sempat membuat nilai inflasi meningkat. Mungkin ini yang kedepan dapat menjadi perhatian," singkatnya. (Tv)
Facebook comments