Skip to main content

Mafindo dan KPU Gelar Talkshow Penguatan Literasi Digital untuk Pemilih Pemula Jelang Pilkada 2024 di Provinsi Bengkulu

Mafindo dan KPU Gelar Talkshow Penguatan Literasi Digital untuk Pemilih Pemula Jelang Pilkada 2024 di Provinsi Bengkulu
Mafindo dan KPU Gelar Talkshow Penguatan Literasi Digital untuk Pemilih Pemula Jelang Pilkada 2024 di Provinsi Bengkulu

BENGKULU – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu, Rusman Sudarsono, menegaskan pentingnya partisipasi pemilih pemula dalam Pilkada 2024. Dengan jumlah sekitar 365 ribu pemilih pemula yang terdaftar di Provinsi Bengkulu, Rusman menekankan bahwa angka ini memberikan pengaruh signifikan dalam menentukan hasil pemilu.

Hal ini diungkapkan saat membuka Talkshow Penguatan literasi digital bagi pemilih pemula jelang Pilkada 2024 Provinsi Bengkulu di GF, The Aveneu, Bencoolen Mall pada Sabtu, 21 September 2024. 

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Masyarakat Anti  Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Bengkulu, bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu,  dihadiri oleh 60 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, serta masyarakat umum.

"Ini bukan angka yang bisa dianggap enteng. KPU bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat agar pemilih pemula menggunakan hak pilihnya pada 27 November 2024," ujar Rusman.

Rusman berharap pemilih dapat menggunakan hak pilihnya secara bijak, memilih pemimpin berdasarkan visi, misi, serta program yang ditawarkan para calon.

KPU Provinsi Bengkulu telah melakukan berbagai inisiatif untuk menyosialisasikan pentingnya pemilihan kepada para pemilih pemula. 

Salah satunya adalah melalui sosialisasi aktif di platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan X (sebelumnya Twitter). Langkah ini diambil untuk menjangkau generasi muda yang aktif di dunia digital, sekaligus memberikan informasi mengenai pentingnya partisipasi mereka dalam Pilkada 2024.

"Kami berkomitmen untuk mempermudah akses informasi bagi pemilih pemula. Mulai dari pengecekan Daftar Pemilih Tetap (DPT) secara online, hingga sistem kampanye digital, kami telah mengintegrasikan teknologi dalam berbagai tahapan pemilu," ujar Rusman

Selain itu, KPU juga memperkenalkan aplikasi seperti SILON (Sistem Informasi Pencalonan) dan SIREKAP (Sistem Rekapitulasi) untuk mendukung transparansi proses Pilkada. 

Aplikasi ini tidak hanya memudahkan pencalonan dan penghitungan suara, tetapi juga memungkinkan pemilih untuk memantau perkembangan Pilkada secara real-time.

Rusman berharap pemilih pemula dapat menggunakan hak pilih mereka secara bijak, mengingat pemilu hanya berlangsung setiap lima tahun sekali. 

Ia mengingatkan bahwa partisipasi aktif dan cerdas dari pemilih pemula sangat penting untuk masa depan demokrasi di Provinsi Bengkulu.

Sosialisasi dimulai dengan talk show dan penampilan musik UKM Musik mahasiswa Universitas Bengkulu. Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan literasi digital pemilih pemula, khususnya dalam memilah informasi yang beredar di dunia maya menjelang Pilkada 2024.

Peserta juga diperkenalkan pada tahapan Pilkada dan kriteria penting yang perlu dipertimbangkan agar mereka dapat membuat keputusan yang tepat saat memilih.

Gushevinalti, Koordinator Wilayah (Korwil) Mafindo Bengkulu, menekankan pentingnya kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada pemilih pemula mengenai proses Pilkada. 

"Pemilih pemula sering kali belum memiliki pemahaman mendalam tentang apa yang harus dinilai dalam pemilu. Sosialisasi ini sangat penting agar mereka bisa membuat keputusan yang tepat saat menggunakan hak pilihnya," ujar Gushevinalti.

Dalam talk show, narasumber  Dr. Zacky Antony, SH. MH, Dr. Gushevinalti, S.Sos., M.Si., dan Fonika Thoyib dari Mafindo Bengkulu membahas pentingnya partisipasi anak muda untuk menyukseskan Pilkada 2024. 

Materi yang disampaikan mencakup cara mengenali hoaks, berpikir kritis dalam mengolah informasi, serta pentingnya memilih sumber informasi yang terpercaya.

Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, dengan hadiah diberikan kepada peserta yang berhasil menjawab pertanyaan dari narasumber.

Selain itu, KPU dan Mafindo menyoroti pentingnya kolaborasi dengan berbagai organisasi, seperti organisasi perempuan, organisasi anak, dan lembaga pendidikan, untuk memastikan sosialisasi pemilu berjalan efektif. Kolaborasi ini juga bertujuan memperluas jangkauan sosialisasi, terutama kepada pemilih pemula *

Dibaca 7 kali

Facebook comments