Bengkulu - Bertempat di Alun-alun Rajo Malim Paduko Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara, menjadi lokasi puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 26, Senin (29/7).
Gubernur Bengkulu yang diwakili oleh Sekda Provinsi Bengkulu Nopiandusti, Dalam sambutannya mengatakan, stunting merupakan permasalahan yang serius yang perlu ditanggulangi bersama melalui tugas pokok dan fungsi program seribu hari. Program seribu hari kehidupan yang berkualitas dimulai sejak ibu hamil 9 bulan sampai umur 2 tahun.

"Dengan adanya program KB agar bisa mengurangi stunting yang terjadi di masyarakat, Selama ibu hamil makanannya harus mengandung asupan gizi yang baik, perawatan kesehatan dan imunisasi yang terjaga Sejak lahir hingga usia 2 tahun adalah masa emas apabila terjaga dengan baik tidak ada lagi anak yang mengalami stunting, Dalam pembangunan manusia, keluarga sangat berpengaruh besar," katanya.
Sementara itu, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan, kesuburan perempuan di Indonesia pada tahun 1970 rata-rata melahirkan 6 sampai 7 anak, akibatnya banyak ibu hamil dan melahirkan meninggal dunia.
"Apabila kelahiran cukup besar maka dampaknya juga besar, ini yang kita perjuangan dan alhamdulillah saat ini ibu melahirkan dua sampai tiga anak, di Bengkulu angkanya lebih rendah dari angka nasional," kata Hasto Wardoyo.

Dalam sambutannya, Hasto juga menyingung soal nawacita Presiden RI Joko Widodo yang memulai pembangunan dari pinggiran. Dia mencontohkan saat ini ada kampung KB di daerah pinggiran. Dia berharap pemerintah daerah memberikan perhatiannya terhadap kampung KB agar menjadi kampung yang sejahtera.
Kegiatan puncak peringatan Harganas itu dihadiri juga oleh Bupati Bengkulu Utara Ir Mian, Forkopimda Bengkulu Utara dan undangan lainnya. (Adv/Sayiful)
Facebook comments