Bengkulu – Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Kelas IIB Bengkulu, Yulian Fernando, bersama Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka.KPR), Ganang Mahardiko, melakukan pemantauan langsung terhadap perkembangan tanaman melon dan timun blewah di lahan pertanian warga binaan, Kamis (10/4). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian di bidang pertanian yang saat ini sedang digencarkan oleh Rutan Bengkulu.
Program pertanian tersebut merupakan tindak lanjut dari 13 program akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) RI, Agus Andrianto, dalam mendukung visi besar pemerintah melalui Asta Cita Presiden. Salah satu fokusnya adalah menciptakan warga binaan yang produktif dan mandiri, sehingga ketika bebas nanti mereka memiliki keterampilan yang bermanfaat untuk kehidupan sosial dan ekonomi mereka.
Yulian Fernando menyampaikan bahwa program pertanian ini tidak hanya bertujuan untuk memanfaatkan lahan kosong di lingkungan Rutan, tetapi juga untuk memberikan bekal keterampilan kepada warga binaan. Menurutnya, keterampilan bercocok tanam menjadi salah satu potensi besar yang dapat dikembangkan, mengingat sektor pertanian masih menjadi salah satu tulang punggung ekonomi di Indonesia.
“Kegiatan ini adalah wujud nyata dari upaya kami dalam mendukung program akselerasi Menimipas. Selain mendukung ketahanan pangan, kegiatan ini juga memberikan nilai edukasi dan keterampilan bagi warga binaan agar lebih produktif selama menjalani masa pidana,” ujar Yulian.
Dalam kesempatan tersebut, Ka.KPR Ganang menambahkan bahwa tanaman melon dan timun blewah yang ditanam warga binaan menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Ia juga memastikan bahwa proses perawatan dilakukan sesuai dengan prosedur dan pendampingan dari petugas.
“Kita lihat perkembangan tanaman ini cukup menggembirakan. Ini menunjukkan keseriusan warga binaan dalam mengikuti program pertanian. Ke depan, kita harapkan hasil panen dari melon dan timun blewah ini bisa menjadi produk unggulan Rutan Bengkulu,” ujar Ganang.
Program pertanian ini juga mendapatkan apresiasi dari warga binaan. Mereka merasa senang bisa terlibat langsung dalam proses bercocok tanam, mulai dari tahap persiapan lahan, penanaman, perawatan hingga nantinya saat panen tiba.
“Selain mengisi waktu dengan kegiatan positif, kami juga belajar banyak tentang teknik bertani yang benar. Ini akan sangat berguna bagi kami ketika kembali ke masyarakat nanti,” ujar salah satu warga binaan.
Rutan Bengkulu berkomitmen untuk terus mengembangkan program pembinaan kemandirian ini, tidak hanya di bidang pertanian, tetapi juga sektor lain seperti perikanan, peternakan, dan keterampilan industri rumahan. Dengan adanya program ini, diharapkan warga binaan mampu kembali ke tengah masyarakat sebagai individu yang lebih baik, mandiri, dan produktif.
Facebook comments