Skip to main content

Wan Sui Sikapi Keluhan “Miring” Masyarakat Terkait Meriahnya Festival Tabut 2023

Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, SH, MH
Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, SH, MH

Bengkulu – Adanya sejumlah keluhan dari masyarakat terkait Festival Tabut 2023 yang telah berakhir beberapa waktu lalu dan menjadi masukan yang diterima wakil rakyat melalui lembaga DPRD Provinsi Bengkulu dapat dijadikan bahan evaluasi untuk penyelenggaraan berikutnya yakni Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu dan Kerukunan Keluarga Tabot (KKT)

Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, SH, MH. Mengatakan bahwa “Event ini harus membuat kita menjadi bangga apalagi event ini sudah dijadikan sebagai event Nasional dan Go Internasional. Selain itu dengan adanya Festival Tabut ini mampu menjadi daya tarik bagi provinsi Bengkulu, karena event ini mampu menjadi magnet bagi wisatawan luar untuk datang dan berkunjung ke provinsi Bengkulu dan wisatawan lokal, dengan tujuan melihat Festival Tabut dan berbelanja di sini, sehingga hal tersebut mampu meningkatkan perekonomian masayarakat provinsi Bengkulu”.

“Saya tidak mengetahui seperti apa isi Perjanjian Kerjasama (PKS) antara KKT dan Dispar Provinsi Bengkulu karena selaku mitra Komisi II dalam hal ini sejak awal Dispar tidak ada melibatkan kami terkait penyelenggaraan Festival Tabut ini,” sampai Wan Sui sapaan akrabnya yang ditemui di DPRD Provinsi Bengkulu, Senin siang (31/07/2023).

“Namun sangat disayangkan setelah Festival Tabut ini berakhir mulai banyak isu-isu miring yang bermunculan terkait event budaya provinsi Bengkulu ini. Selain itu bahwa diperlukan upaya transparansi keuangan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang termasuk di dalam penyelenggara Festival Tabut 2023,” ucap Wan Sui.

Lebih lanjut dikatakan Wan Sui, yang jelas apapun itu, masyarakat wajib tahu sehingga kedua pihak harus memenuhi semua aturan main yang sudah dituangkan dalam PKS. Bila tidak dapat dikatakan terjadi sebuah wanprestasi.

“Adanya banyak keluhan dari masyarakat yang kami terima selama pelaksanaan Festival Tabut ini, mulai dari semrawut tata letak lapak pedagang dan stand yang membuat para pengunjung yang datang untuk menyaksikan sangat tidak nyaman dikerenakan akses jalan sangat sempit dan tidak ideal serta permasalahan parkir yang tidak beraturan,” lanjut Wan Sui.

“Selain itu pemerintah dan pengelola Festival Tabut juga harus mempertimbangkan akses kendaraan dan lokasi pelaksanaan event tersebut, karena bila kita perhatikan lokasi pelaksanaan event tersebut sudah semakin sempit dan akses masukpun sangat berdesak-desakan dan timbul kemacetan. Oleh karena itu saya sangat berharap pemerintah, pengelola dan seluruh pihak terkait dapat duduk bersama dan menyelesaikan permasalahan yang ada”. Pungkas wan Sui

Wan Sui menambahkan ke depan, pihaknya berharap lokasi Festival Tabut  dapat dipisahkan dengan rangkaian ritual karena kalau semua rangkaian disatukan disatu tempat di Lapangan Merdeka, itu tidak akan bisa baik dan nyaman bagi pengunjung.

“Lokasi Lapangan Merdeka saat ini sudah tidak sama seperti puluhan tahun lalu dimana sebelumnya masih lapang dan luas namun sekarang telah mengalami penyempitan karena banyak berdiri bangunan dan kawasan pemukiman,” tambah Wan Sui.

“kita berharap Festival Tabut ini semakin baik lagi dari segala aspeknya, sehingga memang ada nuansa event nasional dan go internasional dan mampu mengharumkan nama provinsi Bengkulu” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu melalui Kabid Pemasaran, Lidya, menjelaskan bahwa tahapan pelaksanaan Festival Tabut sudah dilalui dengan melibatkan banyak pihak termasuk pihak KKT sebagai pihak yang diberikan kewenangan penuh dalam penyelenggaraan rangkaian kegiatan festival.

“Konsepnya telah kami buat dan dibahas bersama semua pihak yang dilibatkan. Bahkan poin-poin yang dibahas langsung kita tuangkan dalam PKS bersama pihak KKT sebagai penyelenggara kegiatan. Namun memang pada saat pelaksanaan ada beberapa keluhan yang ditemukan salah satunya soal sampah, lalu titik parkir berlapis dan itu sudah kita surati KKT. Termasuk strategi langkah bila terjadi masalah lain di lapangan,” jelas Lidya.

Dalam minggu ini, ditegaskan Lidya pihaknya akan menggelar rapat evaluasi bersama pihak terkait guna menginventarisir semua permasalahan dan kendala selama pelaksanaan Festival Tabut 2023.

”Insyallah dalam minggu ini sudah kita agendakan untuk melaksanakan rapat evaluasi bersama pihak terkait,” pungkas Lidya. (**)
 

Dibaca 25 kali

Facebook comments