Skip to main content

Program PPSL UINFAS Bengkulu Resmi Di tutup, Tercatat 13 Orang Yang Mengikuti

Program PPSL UINFAS Bengkulu Resmi Di tutup, Tercatat 13 Orang Yang Mengikuti
Program PPSL UINFAS Bengkulu Resmi Di tutup, Tercatat 13 Orang Yang Mengikuti

Bengkulu – Bertempat di ruang rapat senat lantai 3 Gedung Rektorat telah di gelar Kegiatan Penutupan Program Persiapan Studi Lanjut Luar Negeri (PPSL) Beasiswa Indonesia Bangkit (non-gelar) kerjasama Kemenag RI-LPDP di PTP UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. Turut hadir Direktur Pascasarjana, Kepala UPT Bahasa, dan para instruktur, Rabu (25/01/2023).

Riswanto, M.Pd.,P.h.D mengatakan ada 13 orang yang mengikuti kegiatan PPSL di UIN FAS Bengkulu, terdiri dari 5 perempuan dan 8 laki-laki, yang berasal dari berbagai universitas islam negeri dan sekolah tinggi dari berbagai wilayah di Indonesia.

Program PPSL UINFAS Bengkulu Resmi Di tutup, Tercatat 13 Orang Yang Mengikuti

Menurut riswanto, kegiatan PPSL di bagi menjadi 4 katagori yaitu pertama tentang penguatan kebahasaan atau IELTS, yang kedua Riset proposal, yang ke tiga wawasan kebangsaan dan terakhir moderasi beragama. Secara keseluruhan progress yang dicapai menunjukan hasil yang memuaskan, nilai yang dicapaipun menunjukan peningkatan, walaupun ada beberapa yang masih stagnant dan harus di evaluasi lagi.

“Tahapan terakhir dari kegiatan PPSL di uinfas Bengkulu adalah mereka mencari Letter Of Acceptanc (LOA) dari supervisor universitas,” singkatnya.

Program PPSL UINFAS Bengkulu Resmi Di tutup, Tercatat 13 Orang Yang Mengikuti

“Dari dua angkatan PPSL ini kita mengharapkan menjadi nilai tambah bagi UINFAS Bengkulu dan Rektor sangat konsen untuk program-program sama seperti ini dan ini menambah Grid bagi UINFAS Bengkulu dan punya dampak akademik kepada dosen-dosen khususnya dosen muda untuk studi lanjut ke luar negeri karena kita memang mengharapkan di kampus kita itu terjadi kolaborasi alumni Timur Tengah alumni barat dan juga alumni dalam negeri , sehingga terbentuk keilmuan atau studi keagamaan itu. Jadi kalau timur tengah itu kajiannya lebih kepada hafalan dan tekstual sementara di barat itu adalah kontekstual dan metodologis di dalam negeri itu antara keduanya maka dengan kolaborasi 3 pemikiran itu akan mempercayai kajian keagamaan kita karena dari berbagai pendekatan yang yang berbeda nah itu yang kita harapkan di kampus”. ungkap Prof. Rohimin.

Sebagai penutup pada kegiatan tersebut, kegiatan di akhiri dengan pembagian sertifikat IELTS dan photo Bersama. (hms/Adv)

Dibaca 6 kali

Facebook comments