Bengkulu - Sebanyak 100 mahasiswa mengikuti Sekolah Kebangsaan Tular Nalar- Mafindo yang dilaksanakan Mafindo Bengkulu berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himikom) Universitas Bengkulu, Selasa (20/08/2024) di Gedung Auditorium Universitas Bengkulu.
Sekolah Kebangsaan ini mengambil tema ENSIKLOPEDIA (Edukasi Sekolah Kebangsaan Komunikasi pada Pemilih Pemula).
Tular Nalar, program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana, telah muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis.
Koordinator Wilayah Mafindo Bengkulu Gushevinalti mengatakan dalam Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Mafindo tersebut ada 4 segmen yang dibahas dalam pelatihan ini, yaitu segmen Pemilu (Pilkada Serentak), Demokrasi, Pengindraan Hoaks, dan Waspada Sanksi.
Secara umum materi SK ini sama dengan materi SK sebelumnya, tetapi ada beberapa hal dan bagian yang diupdate untuk konteks Pilkada Serentak.
"Manifestasi dari pelatihan ini adalah untuk memperkuat individu menghadapi hoaks. Kita menjadi kebal atau imun terhadap potensi-potensi atau isu-isu yang akan disebarkan di masa Pemilu dan Pilkada Serentak ini", katanya.
Dalam pelatihan ini pula peserta juga diajak langsung mempraktikkan bagaimana melakukan pengindraan hoaks. Karena itu, setelah pelatihan ini, Kawan Tular Nalar dapat memahami dan mempraktikkan pengindraan hoaks di masa Pilkada Serentak tanggal 27 November 2024 dan seluruh prosesnya.
Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNIB, Dioni Perdana mengatakan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Mafindo yang berkolaborasi dengan Himikom Unib ini sangat bermafaat untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam mencegah dan mengantisipasi berita hoaks.
"Dengan kegiatan ini kami berharap pengetahuan mahasiswa dalam penginderaan hoaks dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam menghadapi pesta demokrasi yang akan dilaksanakan dalam Waktu dekat ini", katanya.
Ketua HIMIKOM UNIB Muhamad Ravie mengapresiasi program Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Mafindo ini karena sangat bermafaat bagi mahasiswa, terutama pemilih pemula.
"Peserta rata-rata mahasiswa baru, yang pertama kali akan menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin masa depan,'katanya.
Melalui kegiatan Sekolah Kebangsaan ini peserta menjadi lebih paham tentang rangkaian demokrasi yang sedang berjalan. "Setelah mengikuti Sekolah Kebangsaan ini, peserta menjadi lebih kritis dan paham dalam menerima informasi agar tidak terjebak hoaks", katanya.
Ariel Darma Yendi, salah satu peserta Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Mafindo mengatakan Sekolah Kebangsaan ini sangat berfaat bagi mahasiswa terutama Generasi Z yang masih sangat awam mengenai Demokrasi.
"Kami menjadi memahami bahwa anak muda memiliki tanggung jawab untuk mensukseskan pesta Demokrasi. Kami juga menjadi paham cara memilih dan memiliha informasi agar tidak terjebak hoaks,", pungkasnya.
Facebook comments