Bengkulu - Pengungkapan sindikat internasional narkotika jenis sabu yang di kendalikan oknum Napi Lapas Salemba Jakarta dan Lapas Nusakambangan, merupakan sabu dari China-Malaysia-Aceh- Pekanbaru-Jambi- Bengkulu.
Pada hari Selasa (13/2) Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu menggelar Press Release terkait temuan Tim Brantas BNN Bengkulu yang bersinergi dengan Polda Bengkulu berhasil menangkap sindikat internasional Narkoba.
Kepala BNN Provinsi Bengkulu, Nugroho mengatakan, pengungkapan kasus ini didasarkan pada penyelidikan selama dua bulan oleh tim pemberantasan dibawah pimpinan AKBP Marlian Ansori serta berhasil menangkap DS (25) dan MS (22) yang tersangka berasal dari Palembang pada (11/02) di Masat Bengkulu Selatan.
Adapun Tim Pemberantasan menyita barang bukti satu bungkus besar narkotika golongan 1 Methamphetamine (Shabu) seberat 2 Kg 200 gram, satu unit Toyota New Avanza dengan Nopol BG 1479 RS, dua unit HP Samsung Android dan Samsung lipat. Total barang bukti sebanyak 4.000.000.000.
Pelaku dijerat dengan Pasal 114 ayat 2 Subsider Pasal 112 ayat 2, Subsider Pasal 132 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara, minimal 6 tahun penjara dan maksimal hukuman mati.
Kronologisnya shabu tersebut diseludupkan dari China ke Malaysia dan ke Aceh melalui Kapal Laut di Pelabuhan gelap. Selanjutnya dari Aceh, sabu itu dibawa ke Bengkulu menggunakan mobil rental.
Shabu tersebut disembunyikan didalam sarung jok bagian belakang serta jok dilipat dan ditumpuk 20 buah durian busuk untuk menyamarkan bauk narkoba jenis sabu ini.
Pelaku yang tertangkap merupakan jaringan dari Kirmin Tahanan Lapas Nusakambangan, dan Bayu/Boby tahanan Lapas Salemba Jakarta Serta tersangka DS merupakan Oknum Polri , namun telah mengundurlan diri.
Kepala BNNP Bengkulu Nugroho menjelaskan, pihaknya akan terus bersinergi dengan pihak kepolisian untuk terus menekan penyebarluasan narkoba.
"Kami akan terus menekan penyebarluasan barang haram ini. Dan akan selalu bersinergi sebaik mungkin dengan pihak kepolisian. Saya juga menghimbau untuk Pelindo agar terus siaga jangan sampai pelabuhan dicemari sindikat haram ini," tegas Nugroho. (Tv)
Facebook comments