Bengkulu – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) minta agar wartawan yang ada di Provinsi Bengkulu harus mampu meningkatkan profesionalisme dalam menciptakan karya jurnalistik jangan hanya menunggu dibelakang meja dan melakukan copy paste (Copas) terhadap berita yang sudah ada.
“Saat ini banyak perusahaan media yang melakukan copy paste terhadap satu berita hal itu terlihat satu berita judulnya beda namun isinya sama,” kata ketua PWI Bengkulu, Zaki Antoni, dalam acara pelatihan jurnalistik yang digelar, Kamis (8/4).
Ia menambahkan dengan berita copas sehingga banyak orang mempertanyakan kualitas wartawan apakah bisa membuat berita atau tidak.
Oleh karena itu perlu adanya pemahaman dan pelatihan secara berkelanjutan sehingga kedepannya dapat menciptakan wartawan yang profesionalisme dan mempunyai daya saing.
Disamping itu Zaki menjelaskan dampak bencana non alam Covid 19 juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberlangsungan perusahaan media yang ada di Bengkulu karena hampir 90 persen penghasilan media melalui kerjasama dengan pemerintah daerah.
“Covid 19 ini sangat dirasakan dampaknya oleh perusahaan media karena hampir 90 persen penghasilan media yakni dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah,” ujarnya.
Oleh karena itu Zaki berharap pemerintah daerah boleh-boleh saja melakukan refocusing dan realokasi anggaran namun juga harus memperhatikan keberlangsungan media.
“Dengan refocusing dan realokasi anggaran besar besaran banyak perusahaan media saat ini terkesan mati suri dan tidak mampu lagi membayar gaji karyawannya,” ujarnya. (Sy)
Facebook comments