Skip to main content

Balita 3 Tahun Alami Sakit Parah, Butuh Uluran Tangan Pemerintah Dan Para Dermawan

Balita 3 Tahun Alami Sakit Parah, Butuh Uluran Tangan Pemerintah Dan Para Dermawan
Balita 3 Tahun Alami Sakit Parah, Butuh Uluran Tangan Pemerintah Dan Para Dermawan

Bengkulu Utara – Dewi Murniati bocah berusia 3 tahun 7 bulan yang merupakan warga desa gunung Selan kecamatan Arga Makmur, saat ini menderita penyakit serius. Bahkan bagian mata kirinya yang membesar seperti hendak keluar. Hal tersebut menjadi berita pilu yang dialami masyarakat Bengkulu Utara.

Bahkan, kondisi anak dari Katiman ini setiap hari semakin parah. Dengan kondisi seperti sekarang, Dewi tak bisa dibiarkan sendiri. Kondisi matanya yang memilukan membuat sang anak terkadang seperti ingin menarik matanya dengan tangan.

Untuk diketahui, kondisi dari Katiman yang hanya buruh tani sendiri tak mampu berbuat banyak untuk mengobati anak ketiganya tersebut.

Apalagi, ia memiliki dua anak lainnya yang juga masih sekolah dan membutuhkan dana untuk kehidupan sehari-hari,benar benar serba kekurangan.

Sebagai informasi, lima bulan Dewi sudah mengikuti Therapy Medis. Namun, Katiman kembali diuji saat dokter RS M Yunus Bengkulu menyarankan agar Dewi dirujuk ke rumah sakit di jawa Barat. Masalah biaya kembali jadi persoalan. Jangankan memikirkan untuk biaya pengobatan dan perjalanan menuju ke rumah sakit di Jawa Barat, bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ia lebih sering kekurangan.

“Kami tidak bisa berharap banyak saat ini. Kecuali jika memang ada uluran tangan dermawan,” kata Katiman, Kamis (25/5/2023).

Di RS M Yunus Bengkulu, salah satu diagnosanya adalah penyakit katarak. Namun kondisinya mengharuskan untuk dirujuk.

“Memang anak kami ditanggung BPJS. Namun untuk dirujuk ke Jabar, kami membutuhkan biaya yang tidak sedikit, belum lagi dua anak kami lainnya yang juga membutuhkan dana,” ujar Katiman pasrah, menerima keadaan yang menimpa buah hati nya ini.

Kediaman Dewi Murniati sangat memprihatikan dan kondisi ekonominya, Katiman memang keluarga yang serba kekurangan. Ia tinggal di kawasan perkebunan dengan bangunan sekitar 3,5 X 3,5 M non permanen.

Bahkan dinding rumahnya hanya nampak menggunakan papan, seng dan triplek bekas yang didapatkannya dari bantuan warga.

“Kami sangat berharap ada bantuan dari Pemerintah daerah dan Para Dermawan untuk membantu biaya pengobatan anak kami,” tutupnya.  ( *** )

Dibaca 54 kali

Facebook comments